Jakarta, 28 /05/2018- Lembaga Pengembangan dan Konsultasi Nasional kembali menyelenggarakan Bimbingan Teknis Nasional (Bimtek) di bulan april lalu. Tema yang diangkat kali ini adalah “Certified Contract Management Specialist – CCMs” . Bimtek yang diadakan kali ini adalah bentuk kerjasama antara Lembaga Pengembangan dan Konsultasi Nasional (LPKN) dengan Lembaga Sertifikasi Pengadaan (LSP) Indonesia. 

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pengadaan Indonesia adalah lembaga sertifikasi bidang Pengadaan barang dan jasa yang pendiriannya diinisiasi oleh Asosiasi Profesi Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) dan Gabungan Usaha Penunjang Energi dan Migas (GUSPENMIGAS) serta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Lembaga Sertifikasi Profesi Pengadaan Indonesia merupakan Lembaga Sertifikasi Pihak Ketiga memperoleh lisensi dari Badan Nasional SertifikasiProfesi (BNSP) berdasarkan Keputusan Ketua BNSP NomorKep.0932/BNSP/IX/2017 Tentang Lisensi kepada LSP Pengadaan Indonesia, tanggal 4 September 2017.

LSP PI dibentuk sebagai perwujudan memastikan dan memelihara kompetensi kerja serta membangun kesetaraan sertifikasi kompetensi kerja pengadaan barang/jasa. Dalam melaksanakan independensi melaksanakan tugas sertifikasi tersebut berlandaskan pada asas ke tidak berpihakan, keadilan, kemanfaatan, kemandirian, keterbukaan, kemitraan, transparan, dan akuntabel.

Adapun proses e-learning yang harus dilakukan peserta sebelum melakukan pelatihan dan ujian selama 3 hari bertempat di Hotel Safwah Bintaro, Tangerang Selatan. Proses e-learning dilakukan selama 7 hari, yaitu dari tanggal 16-22 April 2018. E-learning atau belajar mandiri dilakukan untuk mengisi modul sebagai salah satu syarat kelengkapan berkas saat ujian. Modul yang dikerjakan sebanyak 15 modul degan bobot soal yang cukup sulit, namun peserta diberikan kemudahan dengan adanya media konsultasi secara online melalui aplikasi webbinar. Peserta dapat berkonsultasi mengenai kesulitan apa saja yang dihadapi ketika mengerjakan modul dengan mentor ahli pengadaan.

Berikut 15 Modul Kompetensi Ahli Pengadaan Manajemen Kontrak :

1. Menyusun Spesifikasi Teknis
2. Menyusun Harga Perkiraan
3. Menyusun Rancangan Kontrak Pengadaan
4. Melakukan Evaluasi Kinerja Penyedia
5. Melakukan Negosiasi
6. Melakukan Finalisasi Dokumen Kontrak Pengadaan
7. Membentuk Tim Pengelolaan Kontrak Pengadaan
8. Menyusun Rencana Pengelolaan Kontrak Pengadaan
9. Mengendalikan Pelaksanaan Kontrak Pengadaan
10. Menyelesaikan Permasalahan Kontrak Pengadaan
11. Melakukan Penerimaan Hasil Pengadaan
12. Melakukan Persiapan Pengadaan secara Swakelola
13. Melakukan Pelaksanaan Pengadaan secara Swakelola
14. Mengelola Kinerja
15. Mengelola Risiko

Setelah melakukan proses e-learning, peserta melakukan tatap muka & ujian pada tanggal 24-26 April 2018 bertempat di Hotel Safwah Bintaro, Tangerang Selatan. Peserta berasal dari berbagai macam instansi pemerintahdan swasta, diantaranya adalah BPSDM Kabupaten Nusa Tenggara Timur, RSUD Kabupaten Sukamara, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, Universitas Bengkulu, Booz Allen Hamilton,  Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Kepulauan Riau, Disperindag Kabupaten Gorontalo dan PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Pada hari pertama 24/04/2018 pelaksanaan pelatihan disampaikan oleh Bapak Ir. Sutan S,Lubis, M.Sc., beliau adalah Direktur Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan dar Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Kemudian di hari kedua 25/04/2018 narasumber yang dihadirkan untuk menyampaikan materi selanjutnya adalah Bapak Ir.Samidi Syabudin MBA, PMP., beliau adalah Instruktur Ahli Pengadaan & Penyusun Modul Pengadaan. 

 

Pada hari ketiga 26/04/2018 adalah pelaksanaan ujian, dimana yang bertindak sebagai penguji adalah para assesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Indonesia. Berikut nama-nama assesor yang bertindak sebagai penguji adalah : Ir. Soeryoadi, M.Sc, Fitri Yusman, Harmawan Kaeni, dan Bambang Adi Subagiyo. Pelatihan ini diikuti sebanyak 16 peserta dengan presentase kelulusan sebanyak 13 peserta dan yang tidak lulus ujian sebanyak 3 peserta.

Diharapkan pelatihan ini bisa menjadi bekal bagi peserta untuk selalu mematuhi peraturan yang berlaku.__ Nabilah Zikriyah LPKN